infoemas.id – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah pada perdagangan Rabu, 15 Oktober 2025. IHSG tercatat di level 8.051, turun 15,34 poin atau 0,19% dibandingkan penutupan sebelumnya. Pada pembukaan perdagangan, IHSG berada di level 8.107, dengan level tertinggi mencapai 8.132 dan terendah di 7.936. Nilai transaksi indeks mencapai Rp 29,66 triliun, dengan volume perdagangan sebanyak 36,07 miliar lembar saham yang diperdagangkan sebanyak 2.696.849 kali.
Sentimen Pasar dan Tekanan Investor Asing
Investor asing tercatat melakukan penjualan bersih (net sell) sebesar Rp 1,43 triliun di pasar reguler dan Rp 1,40 triliun di seluruh pasar, menunjukkan adanya tekanan jual yang signifikan dari investor global. Hal ini mencerminkan kekhawatiran pasar terhadap kondisi ekonomi global dan dampaknya terhadap pasar saham domestik.
Performa Sektor dan Saham Terkemuka
Dari sisi sektoral, sektor teknologi mengalami pelemahan hingga 3,65%, sementara sektor infrastruktur justru mencatatkan kenaikan tertinggi sebesar 0,56%. Beberapa saham yang mencatatkan kinerja positif antara lain PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) yang naik 4,05%, PT Indosat Tbk (ISAT) yang menguat 3,74%, dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) yang naik 2,50%. Sebaliknya, saham-saham seperti PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dan PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) mengalami penurunan signifikan.
Perkembangan IHSG Secara Umum
Secara mingguan, IHSG mencatatkan penurunan sebesar 1,41%, namun secara bulanan masih mengalami penguatan sebesar 0,31%. Dalam enam bulan terakhir, IHSG mencatatkan kenaikan sebesar 28,65%, dan secara year to date, IHSG menguat 13,72%. Meskipun terdapat tekanan jangka pendek, tren jangka panjang IHSG menunjukkan kinerja yang positif.
Melihat dinamika pasar saat ini, investor disarankan untuk tetap waspada terhadap perkembangan ekonomi global dan dampaknya terhadap pasar saham domestik. Diversifikasi portofolio dan pemilihan saham yang selektif menjadi strategi yang tepat untuk menghadapi volatilitas pasar.
