Harga Emas Antam Sentuh Rekor Baru: Satu Gram Tembus Rp 2.115.000

Catatan Terbaru Harga Emas Antam

infoemas.id –  Harga emas batangan Antam kembali mencetak rekor tertinggi pada perdagangan Rabu, 17 September 2025. Satuan 1 gram emas Antam 24 karat kini dibanderol Rp 2.115.000, naik Rp 10.000 dari posisi sehari sebelumnya. Pecahan 0,5 gram dipatok Rp 1.107.500, sedangkan ukuran 2 gram dan 3 gram masing-masing dijual Rp 4.170.000 dan Rp 6.230.000. Untuk pecahan besar, harga emas Antam mencapai angka fantastis lebih dari Rp 2 miliar per 1.000 gram.

Selisih harga jual dan harga buyback tercatat Rp 153.000 per gram, memperlihatkan margin pasar yang semakin melebar. Kenaikan ini mencerminkan besarnya minat masyarakat terhadap emas batangan sebagai instrumen lindung nilai, sekaligus menegaskan bahwa tren bullish emas global berdampak nyata pada harga emas domestik.

Buyback Emas dan Ketentuan Pajak yang Berlaku

Harga buyback emas Antam pada hari yang sama berada di level Rp 1.962.000 per gram. Perbedaan signifikan antara harga jual dan buyback mencerminkan dinamika pasar yang bergerak cepat mengikuti kondisi global. Bagi investor atau konsumen yang ingin melepas emas, buyback tinggi menjadi momentum yang cukup menguntungkan.

Namun, transaksi buyback tidak bisa dilepaskan dari aturan pajak. Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan (PMK), setiap transaksi buyback dengan nilai di atas Rp 10.000.000 dikenai PPh Pasal 22. Tarif pajak ditetapkan 1,5% bagi pemegang NPWP, sementara individu tanpa NPWP harus membayar tarif lebih tinggi yakni 3%. Pemotongan pajak dilakukan langsung pada saat transaksi berlangsung, sehingga konsumen perlu menghitung potensi hasil bersih sebelum menjual emasnya.

Keterkaitan dengan Tren Global dan Pergerakan Dolar AS

Kenaikan harga emas Antam tidak bisa dilepaskan dari dinamika global. Harga emas dunia saat ini berada dalam tren menguat, didorong oleh pelemahan dolar AS terhadap sejumlah mata uang utama. Kondisi tersebut meningkatkan daya tarik emas sebagai aset safe haven, terutama di tengah ketidakpastian politik dan risiko ekonomi global.

Selain itu, ekspektasi terhadap inflasi yang sulit terkendali serta peluang kebijakan moneter longgar dari bank sentral utama ikut menjadi katalis penguatan harga emas. Dalam kondisi seperti ini, baik tabungan emas fisik maupun instrumen finansial berbasis emas menjadi pilihan rasional untuk melindungi kekayaan. Investor global memandang emas sebagai benteng terhadap inflasi, sementara konsumen domestik merasakan langsung kenaikan harga Antam yang mengikuti tren internasional.

Implikasi Bagi Konsumen dan Investor Domestik

Rekor harga jual emas Antam memberikan dampak beragam bagi konsumen maupun investor. Di satu sisi, pemilik emas dapat memanfaatkan harga buyback tinggi untuk menjual koleksi mereka. Namun di sisi lain, calon pembeli harus menghadapi biaya masuk yang lebih mahal. Volatilitas harga emas yang tinggi juga membuat keputusan investasi perlu dipertimbangkan secara matang.

Bagi pembeli dengan modal terbatas, pecahan kecil menjadi pilihan fleksibel yang tetap memungkinkan investasi meski harga per gram sedang tinggi. Sementara itu, investor institusional atau pembeli skala besar lebih condong memilih pecahan jumbo karena harga per gram lebih efisien. Keputusan membeli atau menjual emas saat ini sangat bergantung pada strategi individu dalam menghadapi ketidakpastian ekonomi dan fluktuasi pasar global.