infoemas.id – Harga emas dunia menembus angka USD 4.011 per troy ounce, menurut analis Ibrahim Assuaibi. Ia menyebut bahwa kenaikan ini dipicu oleh permintaan investor terhadap aset lindung nilai atau safe haven. “Harga emas dunia terus mengalami kenaikan dan saat ini diperdagangkan di USD 4.011 per troy ons. Ada kemungkinan besar harga emas akan naik ke USD 4.040 bahkan USD 4.065,” kata Ibrahim. Kondisi ini terjadi di tengah ketidakpastian geopolitik dan tekanan terhadap dolar AS yang mendorong arus dana ke logam mulia.
Faktor Pendorong dan Sentimen Pasar
Salah satu pendorong utama kenaikan adalah meningkatnya kekhawatiran terhadap stabilitas global. Ketegangan di Timur Tengah dan Eropa serta pelemahan mata uang yen dan dolar AS memperkuat posisi emas sebagai instrumen aman. Selain itu, ekspektasi penurunan suku bunga oleh Federal Reserve juga memperkuat minat investor terhadap emas. Analis Lukman Leong memperkirakan harga emas akan bertahan di kisaran USD 4.000 hingga akhir tahun, dengan potensi kenaikan tambahan sekitar lima persen. Kondisi ini menjadikan emas pilihan investasi menarik di tengah volatilitas pasar yang tinggi.
Strategi Investasi di Tengah Harga Rekor
Memasuki era harga emas yang tinggi, investor wajib menerapkan strategi yang cermat dan disiplin. Lukman menyarankan metode dollar cost averaging, yaitu membeli emas secara bertahap di berbagai tingkat harga agar risiko bisa terkendali. Dengan strategi ini, investor tidak tertinggal saat harga naik tajam, sekaligus bisa membeli di harga lebih rendah ketika terjadi koreksi. Meskipun prospek emas masih positif, investor tetap perlu mewaspadai potensi penurunan harga. Pendekatan hati-hati dan diversifikasi aset sangat penting agar portofolio tetap stabil menghadapi fluktuasi pasar.
Kenaikan harga emas hingga rekor tertinggi memberikan sinyal kuat bahwa aset safe haven kembali diminati di tengah ketidakpastian global. Namun, investor harus menyadari bahwa harga tinggi juga membawa risiko koreksi. Pembelian emas sebaiknya dilakukan secara rasional dan menyesuaikan dengan profil risiko masing-masing. Investor individu di Indonesia perlu menyiapkan strategi jangka panjang, bukan sekadar mencari keuntungan sesaat. Dalam situasi makroekonomi yang tidak stabil, logam mulia tetap menjadi instrumen penting untuk menjaga nilai kekayaan. Kesuksesan investasi emas bergantung pada disiplin strategi, pemahaman risiko, serta kesiapan menghadapi dinamika pasar global.
