infoemas.id – Pada perdagangan Senin, 22 September 2025, harga emas global mencatat penguatan tipis setelah The Federal Reserve (The Fed) memangkas suku bunga acuan sebesar 25 basis poin. Berdasarkan data dari Bloomberg, harga emas spot naik sekitar 0,1% menjadi US$ 3.688,40 per troy ounce. Sementara itu, kontrak emas berjangka Comex melonjak 0,52% ke US$ 3.725,10 per troy ounce.
Penguatan ini terjadi meski beberapa waktu emas sempat diperdagangkan mendekati rekor tertinggi mingguan, sekitar US$ 20 di bawah level tertinggi sebelumnya.
Dinamika Dolar & Ekspektasi Pelonggaran
Indeks Dolar Bloomberg menunjukkan penguatan ringan sekitar 0,1%, yang sedikit menekan daya tarik emas sebagai aset alternatif. Pemangkasan suku bunga oleh The Fed menciptakan harapan bahwa langkah-langkah pelonggaran moneter bisa berlanjut. Meski demikian, Ketua The Fed Jerome Powell menegaskan bahwa setiap keputusan di masa depan akan dilakukan secara “step by step”.
Pasar kini sangat menantikan data inflasi Amerika Serikat, khususnya indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) yang dijadwalkan rilis Jumat minggu ini. Data ini dianggap krusial untuk menentukan arah kebijakan The Fed selanjutnya. Di samping itu, analisis dari pelaku pasar memproyeksikan kemungkinan dua kali lagi pemangkasan suku bunga tahun ini, yang dapat semakin memperkuat momentum emas.
Faktor Pendukung & Ancaman Teknis
Selain kebijakan moneter, harga emas mendapat dukungan dari permintaan sebagai aset lindung nilai (safe haven) dalam kondisi global yang tidak menentu. Konflik geopolitik, inflasi, dan aksi bank sentral meningkatkan daya tarik logam mulia ini.
Namun risiko tetap ada. Jika data ekonomi AS lebih kuat dari ekspektasi, atau The Fed mengindikasikan bahwa pelonggaran selanjutnya akan lebih lambat, dorongan naik emas bisa tertahan. Selain itu, kemungkinan aksi ambil untung (profit taking) setelah harga tinggi juga bisa memicu koreksi jangka pendek.
Secara teknikal, harga emas perlu mempertahankan level support kuat agar tidak terkoreksi tajam. Jika support gagal bertahan, tekanan ke area harga lebih rendah menjadi kemungkinan.
Proyeksi & Implikasi Investasi
Untuk hari-hari mendatang, harga emas diprediksi bergerak di rentang fluktuatif. Support dan resistance kemungkinan berada di kisaran US$ 3.600 hingga US$ 3.750, tergantung respon pasar terhadap data fundamental .
Bagi investor jangka panjang, kenaikan tipis ini mempertegas peran emas sebagai alat lindung nilai terhadap inflasi dan ketidakpastian global. Sedangkan untuk investor jangka pendek, momentum ini bisa menjadi titik pengamatan untuk aksi strategis—baik hold, buy.
Meskipun kenaikan belum agresif, pasar emas global sangat sensitif terhadap kebijakan The Fed dan data ekonomi. Karena itu, pelaku pasar harus cermat memantau rilis data ekonomi dan pernyataan pejabat bank sentral. Langkah cepat diperlukan agar investor mampu merespons perubahan tren pasar emas secara tepat waktu dan terukur.
