infoemas.id – Pada gelaran Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) 2025, Bank Mega Syariah menandatangani perjanjian pembiayaan dengan empat nasabah besar, dengan total plafon lebih dari Rp1 triliun. Keempat nasabah tersebut adalah PT Len Railway Systems, PT Mitra Stania Prima, Yayasan Pendidikan Graha Ganesha, dan Yayasan Insan Madina. Pembiayaan ini mencakup sektor-sektor strategis seperti infrastruktur, pertambangan, dan pendidikan.
Komitmen Bank Mega Syariah terhadap Ekonomi Syariah
Direktur Bisnis Bank Mega Syariah, Rasmoro Pramono Aji (Oney), menyatakan bahwa kerja sama pembiayaan ini merupakan bentuk komitmen bank dalam mendukung pertumbuhan sektor riil melalui pembiayaan yang sesuai dengan prinsip syariah. Ia menambahkan bahwa sinergi ini sejalan dengan fokus Bank Mega Syariah untuk berperan aktif dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional melalui ekosistem keuangan syariah.
Langkah Strategis dalam Pengelolaan Risiko
Selain itu, Bank Mega Syariah juga menandatangani Perjanjian Induk Lindung Nilai Syariah (PIDI Syariah) bersama Bank Syariah Indonesia (BSI) pada acara ISEF 2025. Melalui perjanjian ini, kedua bank sepakat untuk memiliki kerangka hukum yang jelas dalam pelaksanaan transaksi lindung nilai, sehingga dapat membantu memitigasi risiko fluktuasi nilai tukar, terutama pada transaksi dengan tenor jangka menengah hingga panjang.
Prospek Pertumbuhan Pembiayaan Korporasi
Hingga Juni 2025, Bank Mega Syariah mencatatkan portofolio penyaluran pembiayaan korporasi lebih dari Rp4,4 triliun, tumbuh lebih dari 30,24% secara tahunan (YoY). Jumlah tersebut mencapai lebih dari 46,29% dari total pembiayaan Bank Mega Syariah sebesar Rp9,5 triliun. Bank Mega Syariah optimistis penyaluran pembiayaan korporasi dapat mencatatkan pertumbuhan yang lebih tinggi dibandingkan capaian 2024.
