infoemas.id – Harga emas spot naik 1,52 % menjadi US$4.044,09 per ons pada perdagangan global terbaru. Analisis pasar mencatat investor beralih ke logam mulia sebagai safe-haven di tengah ketidakpastian ekonomi dan geopolitik. Investor juga memperhatikan sinyal pemangkasan suku bunga bank sentral Amerika Serikat yang memicu arus masuk ke aset non-konvensional.
Rekor Baru untuk Perak
Selain emas, harga perak juga mencatat kinerja luar biasa dengan kenaikan 2,4 % ke US$48,97 per ons dan sempat menyentuh US$49,57. Permintaan perak melonjak karena faktor industri dan investasi, termasuk lonjakan produk ETF perak. Analis menyebut bahwa kondisi ini mencerminkan daya tarik logam mulia yang tidak hanya sebagai aset lindung nilai tetapi juga komoditas real.
Faktor Pemicu Kenaikan Logam Mulia
Katalis utama mencakup ekspektasi penurunan suku bunga AS, melemahnya dolar AS, serta meningkatnya ketegangan geopolitik. Bank sentral global mencatat aktivitas pembelian emas sebagai cadangan sehingga memperkuat permintaan. Para analis dari Metals Focus dan Standard Chartered menyebut bahwa dukungan struktural terhadap logam mulia masih luas. “Kami tidak melihat katalis kuat untuk koreksi drastis saat ini,” ujar Direktur Metals Focus.
Investor kini lebih memandang emas sebagai aset utama dalam portofolio, sementara perak menarik sebagai alternatif dengan potensi pertumbuhan lebih tinggi. Para pemula bisa mempertimbangkan perak karena harga masukannya lebih rendah dibanding emas. Namun, analis mengingatkan bahwa rally cepat berpotensi diimbangi koreksi jika kondisi makroekonomi membaik atau dolar menguat. Investor disarankan tetap menjaga diversifikasi dan mempertimbangkan horizon jangka panjang.
Dengan momentum kuat logam mulia, baik emas maupun perak menunjukkan bahwa pasar global tengah berada dalam fase pencarian aset yang aman. Kondisi ini dapat membuka peluang baru bagi investor yang sudah siap mengelola risiko.