Harga Emas Diprediksi Naik Hingga US$3.500 per Troy Ounce di Akhir 2025

Emas Terus Menanjak di Tengah Ketidakpastian Global

Harga Emas Diprediksi Naik Hingga US$3.500 per Troy Ounce di Akhir 2025

Info Emas – Harga emas dunia diperkirakan akan terus mengalami kenaikan hingga akhir tahun 2025. Salah satu faktor utama yang mendorong tren positif ini adalah kekhawatiran terhadap kondisi global, termasuk ketegangan geopolitik serta potensi penurunan suku bunga oleh bank sentral Amerika Serikat (The Fed). Pada perdagangan Kamis, 24 Juli 2025, harga emas spot tercatat turun tipis 0,10% ke level US$3.384 per troy ounce. Namun, secara tahunan, harga telah melesat hampir 29%.

Proyeksi Kuat dari Analis Pasar

Ng Boon Hoa, Kepala Investasi Pendapatan Tetap di CIMB Group, memprediksi harga emas akan menyentuh kisaran US$3.350 pada kuartal III/2025 dan berlanjut naik ke US$3.500 hingga akhir tahun. Dalam pernyataannya saat acara “CIMB Group Media Day 2025: Advancing in ASEAN”, ia menegaskan bahwa tren penguatan emas masih akan berlanjut meskipun harganya sudah tinggi.

Gejolak Global Dorong Permintaan Aset Aman

Menurut Ng, lonjakan harga emas tahun ini ditopang oleh beberapa faktor. Pertama, meningkatnya ketegangan geopolitik, khususnya di kawasan Timur Tengah, serta ketidakpastian fiskal di Amerika Serikat. Membuat investor global beralih ke aset safe haven seperti emas. Walaupun isu seputar Tarif Trump mulai mereda, ketidakjelasan dalam implementasinya tetap menjadi sentimen negatif di pasar.

Dolar Melemah, Suku Bunga Dipangkas

Faktor lain yang memperkuat harga emas adalah pelemahan nilai tukar dolar AS. Selama semester pertama 2025, indeks dolar telah turun sekitar 11%. Hal ini terjadi seiring dengan ekspektasi bahwa The Fed akan memangkas suku bunga acuan hingga 50 basis poin sebelum akhir tahun. Melemahnya greenback membuat harga emas lebih menarik bagi investor luar AS.

Bank Sentral Dunia Menjadi Pembeli Strategis

Permintaan emas juga didorong oleh pembelian besar-besaran oleh bank sentral di berbagai negara. Menurut data dari World Gold Council (WGC) pada Juni 2025. Sebanyak 73 bank sentral mengikuti survei yang menunjukkan mayoritas dari mereka berencana untuk menambah cadangan emas dalam 12 bulan ke depan. Sekitar 95% bank sentral optimis bahwa cadangan emas global akan meningkat. Bahkan 40% di antaranya berniat membeli lebih banyak emas tahun ini.

Emas Jadi Instrumen Lindung Nilai

Alasan utama bank sentral terus menambah cadangan emas adalah karena emas dianggap sebagai aset pelindung nilai saat terjadi inflasi Naik dan gejolak pasar. Selain sebagai diversifikasi portofolio, emas juga dinilai mampu menjaga kestabilan nilai mata uang dalam jangka panjang. Tren pembelian yang dimulai sejak 2022 pun masih berlanjut hingga kini, meski laju pertumbuhannya mulai melambat.

nita mantan steamer