infoemas.id – PT Bank Syariah Indonesia (BSI/BRIS) mencatat laba bersih sebesar Rp 1,87 triliun di kuartal I 2025. Laba itu tumbuh sekitar 10% dibanding periode sama tahun sebelumnya. Pertumbuhan penyaluran pembiayaan ikut mendukung kenaikan laba. Bank juga meningkatkan pendapatan dari fitur berbasis emas dan layanan haji yang mulai diminati publik.
Kontribusi Produk Emas &Layanan Haji
BSI mengalami lonjakan signifikan pada penjualan dan produk emas lewat aplikasi BYOND. Mereka berhasil menjual lebih dari 1 ton emas sejak peluncuran program emas digital. Jumlah nasabah cicil emas dan gadai emas mendekati 600.000 orang, naik sekitar 111% dalam tiga tahun terakhir. Produk haji turut membantu kinerja bank melalui simpanan dan pembiayaan ibadah.
Faktor Penggerak Lain & Tren Pasar
Kenaikan harga emas di pasar lokal meningkatkan nilai investasi emas BSI. Tren suku bunga yang melandai juga membuat emas lebih menarik dibanding produk berbunga. Nasabah menyukai produk yang sesuai prinsip syariah dan mudah diakses secara digital. BSI terus mengedukasi masyarakat supaya mereka menyadari investasi emas sebagai alternatif aman jangka panjang.
Tantangan dan Peluang di Depan
BSI harus menjaga likuiditas dan memantau risikonya jika produk emas tumbuh terlalu cepat. Nilai tukar rupiah dan regulasi perdagangan emas bisa mempengaruhi margin operasional. Namun peluang tetap besar jika bank mampu memperkuat keamanan, memperluas jangkauan produk, dan mempertahankan kepercayaan nasabah. Inovasi digital dan layanan pelanggan menjadi kunci agar BSI tetap kompetitif.
