infoemas.id – Logam mulia seperti emas menyimpan sejarah luar biasa — bukan terbentuk di Bumi, tetapi berasal dari luar angkasa. Ilmuwan menyimpulkan bahwa semua emas yang kita lihat kini terbentuk akibat tabrakan dua bintang neutron miliaran tahun lalu.
Tabir Kosmik di Balik Emas
Para peneliti menemukan bahwa emas tidak muncul melalui proses geologi biasa di dalam kerak Bumi. Sebaliknya, sejumlah besar emas terbentuk ketika dua bintang neutron saling bertabrakan. Ledakan kosmik besar ini menghasilkan tekanan dan suhu ekstrem yang mampu menciptakan unsur berat seperti emas.
Setelah ledakan tersebut, partikel emas terlempar ke ruang angkasa dan bercampur dengan awan gas serta debu kosmik. Saat Bumi terbentuk, materi itu ikut terserap dan menjadi bagian dari planet kita hingga kini.
Proses Geologi Membawa Emas ke Permukaan Bumi
Meskipun sebagian besar emas tersimpan di inti Bumi, logam mulia ini akhirnya muncul ke kerak melalui hantaman asteroid besar. Para ilmuwan menjelaskan bahwa tanpa benturan dari luar, sebagian besar emas mungkin tetap terkubur jauh di dalam planet.
Kini, emas dapat ditemukan dalam bijih batu di berbagai belahan dunia. Berdasarkan data global, total emas yang telah ditambang sepanjang sejarah mencapai sekitar 205.000 metrik ton hingga akhir 2021. Sementara cadangan yang telah teridentifikasi diperkirakan mencapai 53.000 ton hingga 2020.
Asal-usul emas yang berasal dari luar angkasa menjelaskan mengapa logam ini sangat langka dan bernilai tinggi. Proses pembentukannya yang hanya terjadi dalam kondisi ekstrem membuat emas menjadi simbol kemewahan dan kestabilan ekonomi.
Meski cadangan emas di Bumi sudah cukup besar, masih banyak yang tersembunyi di dasar laut dan di lapisan dalam bumi. Eksplorasi di masa depan menghadapi tantangan besar karena sebagian lokasi penyimpanan alami emas sulit dijangkau dan memerlukan teknologi tinggi.