infoemas.id – Jakarta, 16 Oktober 2025 — Astra Agro Lestari menegaskan bahwa prospek minyak sawit mentah atau CPO (Crude Palm Oil) tetap cerah. Perusahaan menyebut bahwa permintaan global terhadap CPO terus meningkat, baik sebagai bahan pangan maupun sebagai sumber energi terbarukan. Hal ini mendorong produksi nasional yang telah mencapai sekitar 55 juta ton. AALI menggarisbawahi bahwa transisi energi dan kebijakan biodiesel menjadi pendorong utama permintaan.
Strategi Replanting dan Produktivitas
AALI menyatakan bahwa fokus utama perusahaan tahun ini adalah replanting atau peremajaan kebun sawit untuk menjaga produktivitas dan hasil yang optimal. Perusahaan memperhitungkan bahwa kebun sawit yang sudah tua menurunkan hasil, sehingga replanting menjadi kunci keberlanjutan. Dengan rerata usia tanam yang mulai memasuki 20 tahun di beberapa lokasi, AALI melihat bahwa program ini akan memperkuat posisi mereka dalam jangka menengah ke panjang.
Dukungan Regulasi dan Ekspor
Perusahaan juga menyoroti bahwa kebijakan pemerintah Indonesia mendukung ekspor CPO melalui skema turunan sawit. AALI menyebut bahwa Indonesia kini tidak hanya mengekspor CPO mentah, tetapi juga produk olahan dengan nilai tambah tinggi. Hal ini memperkuat daya saing industri sawit nasional dan membuka peluang investasi baru. AALI menganggap bahwa pola ekspor yang lebih kompleks dan terdiversifikasi akan memperkuat fundamental industri.
Pada perdagangan 16 Oktober 2025, saham AALI tercatat menguat 1,91 % ke level Rp 8.000 per saham. Perusahaan mencatat bahwa permintaan yang membaik dan desain ulang kebun telah meningkatkan optimisme investor. Meskipun demikian, AALI mencatat tantangan seperti fluktuasi harga komoditas global, persyaratan keberlanjutan yang semakin ketat, dan tekanan lingkungan. Untuk itu, perusahaan menegaskan bahwa penerapan praktik agronomi yang efisien dan ramah lingkungan menjadi keunggulan kompetitif.
