infoemas.id – IPO PT Merdeka Gold Resources Tbk (EMAS) resmi memasuki tahap penjatahan pada Jumat, 19 September 2025. Saham EMAS akan mulai didistribusikan kepada investor yang terdaftar secara elektronik pada Senin, 22 September 2025. Saham EMAS dijadwalkan tercatat di Bursa Efek Indonesia pada hari berikutnya, Selasa, 23 September 2025.
EMAS menawarkan sebanyak 1,61 miliar saham baru, setara 10% dari modal ditempatkan dan disetor. Harga final IPO ditetapkan sebesar Rp 2.880 per lembar saham. Dengan harga tersebut, perusahaan bisa menghimpun dana segar maksimal sebesar Rp 4,65 triliun dari IPO.
Ramalan Laba & Valuasi Analis
Analis dari Maybank Sekuritas memproyeksikan EMAS akan membukukan laba bersih sekitar US$ 106 juta pada tahun 2026. Model valuasi yang digunakan memperhitungkan sumber daya tambang EMAS sejak tahap awal karena kegiatan operasi komersial belum sepenuhnya berjalan.
Mereka memakai rasio P/E (laba per saham) dengan batas bawah sekitar 16,6 kali dan batas atas sekitar 27,8 kali. Sementara valuasi enterprise value terhadap cadangan/ sumber daya diperkirakan berada di kisaran US$ 255 – US$ 426 per ons, dengan rata-rata sekitar US$ 292 per ons.
Kinerja Keuangan & Posisi Perusahaan Sebelum IPO
Hingga kuartal I/2025, perusahaan mencatat kerugian bersih sebesar US$9,21 juta. Kerugian ini membesar dibanding periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar US$4,17 juta. Sepanjang tahun 2024, EMAS mencatat rugi bersih sebesar US$12,7 juta, meningkat dari rugi tahun 2023 sebesar US$6,83 juta.
Per 31 Maret 2025, total utang perusahaan mencapai US$280 juta, terbagi menjadi utang jangka pendek sebesar US$77,9 juta dan utang jangka panjang US$202,1 juta. Total aset perseroan tercatat sebesar US$543,3 juta, sedikit naik dibanding akhir 2024 yang sebesar US$529,7 juta. Ekuitas turun menjadi US$263,3 juta dari US$273,0 juta.
Peluang & Tantangan untuk Investor
Meskipun proyeksi laba dan valuasi EMAS menunjukkan potensi positif, investor harus mencermati sejumlah risiko. Pertama, aktivitas operasional perusahaan belum menghasilkan keuntungan hingga IPO. Kedua, utang yang cukup besar akan memberi beban finansial, terutama jika pendapatan belum stabil. Ketiga, harga emas global dan faktor kebijakan makro akan memengaruhi profitabilitas.
Investor juga perlu memperhatikan rasio P/E dan EV terhadap cadangan/sumber daya sebagai indikator untuk menilai apakah harga IPO wajar. Bagi investor ritel, IPO EMAS menawarkan peluang, tetapi keputusan investasi sebaiknya berdasarkan analisis fundamental dan estimasi laba masa depan.
