Kredit Nganggur Bank Indonesia Tembus Rp2.300 Triliun: Sektor Mana yang Dominan?

Kredit Perbankan Tumbuh 7,56% YoY, Namun Tersisa Rp2.372 Triliun Belum Disalurkan

infoemas.id –  Pada Agustus 2025, Bank Indonesia (BI) melaporkan bahwa kredit perbankan Indonesia mengalami pertumbuhan tahunan (YoY) sebesar 7,56%. Meskipun ada peningkatan, terdapat Rp2.372,11 triliun kredit yang belum disalurkan, yang setara dengan 22,71% dari total plafon kredit yang tersedia. Angka ini menunjukkan adanya potensi besar yang belum dimanfaatkan dalam sektor perbankan Indonesia.

Sektor Industri dan Pertambangan Menjadi Penyumbang Utama Kredit Nganggur

Analisis sektor menunjukkan bahwa sebagian besar kredit yang belum disalurkan berasal dari sektor industri dan pertambangan. Sektor-sektor ini memiliki kebutuhan modal yang besar, namun proses persetujuan dan pencairan kredit seringkali terhambat oleh berbagai faktor, termasuk kompleksitas proyek dan risiko yang tinggi.

Likuiditas Longgar, Namun Suku Bunga Kredit Masih Lebih Tinggi dari Deposito

Kondisi likuiditas perbankan Indonesia pada Agustus 2025 tergolong longgar, yang seharusnya mendukung penyaluran kredit. Namun, suku bunga kredit yang masih lebih tinggi dibandingkan dengan suku bunga deposito menyebabkan bank cenderung lebih selektif dalam menyalurkan kredit. Hal ini mengakibatkan penurunan suku bunga kredit berjalan lebih lambat dibandingkan dengan penurunan suku bunga deposito.

Tantangan dan Peluang dalam Penyaluran Kredit

Tantangan utama penyaluran kredit adalah proses persetujuan yang memerlukan waktu lama dan memiliki risiko tinggi. Sektor industri dan pertambangan menjadi yang paling terdampak oleh hambatan tersebut. Namun, potensi kredit yang belum disalurkan cukup besar untuk dimanfaatkan. Bank bisa meningkatkan penyaluran kredit dengan mempercepat proses persetujuan dan menyesuaikan suku bunga lebih kompetitif.