Emas Antam Turun Rp9.000 per Gram, Koreksi Ringan Setelah Dua Hari Menguat
infoemas.id – Harga emas batangan PT Aneka Tambang Tbk (Antam) mengalami koreksi pada perdagangan Rabu, 6 Agustus 2025. Setelah dua hari berturut-turut mencatat kenaikan, harga emas batangan turun Rp9.000 per gram di Butik Emas LM Pulogadung.
Harga Turun ke Rp2.015.000 per Gram
Menurut pembaruan dari website logammulia.com, harga emas 24 karat Antam ukuran 1 gram kini berada di level Rp2.015.000. Sebelumnya, harga emas sempat naik ke Rp2.024.000 per gram pada Selasa (5/8). Dengan koreksi ini, harga emas kembali ke posisi akhir pekan lalu.
Sementara itu, harga buyback atau pembelian kembali oleh Antam juga turun Rp8.000 menjadi Rp1.899.000 per gram. Harga buyback ini hanya berlaku untuk transaksi yang dilakukan langsung di butik emas resmi Antam.
Penguatan Dolar AS Jadi Faktor Tekanan
Pelemahan harga emas global turut menekan harga domestik. Dolar Amerika Serikat menguat terhadap sejumlah mata uang utama sejak awal pekan. Indeks DXY (US Dollar Index) naik ke atas level 103,5, memperkuat posisi dolar di pasar global.
Penguatan dolar membuat harga emas, yang dihitung dalam dolar AS, menjadi lebih mahal bagi pembeli di luar negeri. Kondisi ini cenderung menurunkan permintaan global dan menekan harga spot emas dunia.
Spekulasi Suku Bunga Global Juga Berperan
Selain dolar, pasar global juga mencermati sikap bank sentral terhadap suku bunga. Federal Reserve Amerika Serikat (The Fed) memberikan sinyal kemungkinan mempertahankan suku bunga tinggi lebih lama.
Data ekonomi AS yang solid, termasuk sektor ketenagakerjaan dan inflasi, mendukung ekspektasi pasar atas kebijakan moneter ketat. Investor global pun cenderung mengalihkan asetnya ke instrumen yang menawarkan imbal hasil lebih tinggi.
Kondisi ini membuat emas, yang tidak memberikan imbal hasil (yield), kurang menarik sebagai aset lindung nilai.
Harga Global Terpantau Stabil di US$2.023 per Troy Ounce
Di pasar internasional, harga emas spot sempat menyentuh US$2.023 per troy ounce pada sesi perdagangan pagi. Harga ini turun tipis dari penutupan hari sebelumnya di kisaran US$2.028. Investor global menunggu data inflasi Amerika Serikat yang akan rilis akhir pekan ini.
Jika data inflasi tetap tinggi, The Fed kemungkinan besar akan menunda pemangkasan suku bunga. Sentimen itu bisa mendorong dolar makin kuat dan harga emas tetap tertekan dalam jangka pendek.
Prospek Emas Masih Positif dalam Jangka Menengah
Meski saat ini terkoreksi, analis melihat prospek emas tetap positif hingga akhir 2025. Ketidakpastian geopolitik, fluktuasi ekonomi Tiongkok, dan perlambatan pertumbuhan di Eropa mendukung posisi emas sebagai aset aman (safe haven).
Beberapa lembaga investasi global, seperti UBS dan JP Morgan, memproyeksikan harga emas bisa mencapai US$2.100–2.200 per troy ounce sebelum akhir tahun. Investor ritel disarankan mencermati setiap koreksi sebagai peluang akumulasi jangka panjang.