Saham EMAS Tembus Rp 5.500 di Pasar Negosiasi: Seberapa Berarti Langkah Ini?

infoemas.id – Dalam sesi pasar negosiasi beberapa hari lalu, harga saham PT Merdeka Gold Resources (EMAS) mencapai Rp 5.500 per lembar dalam satu transaksi kecil sebanyak 30 lot. Meski volume relatif kecil, aksi ini menarik sorotan sebagai titik ekstrem dari rentang negosiasi yang ada.

Harga reguler EMAS pada saat itu sudah melonjak tajam hingga ke Rp 3.600 per lembar, menjadikannya saham yang “auto reject atas” (ARA) dalam sesi tersebut. Antrean beli EMAS pun membumbung tinggi, mencatat sekitar 2,58 juta lot di harga Rp 3.600, senilai kurang lebih Rp 930 miliar.

Mengapa Harga Rp 5.500 Bisa Terjadi

Transaksi di pasar negosiasi bersifat bilateral — pembeli dan penjual saling menyepakati harga sendiri, terlepas dari harga reguler. Oleh karena itu, harga ekstrem seperti Rp 5.500 bisa muncul meskipun tidak mencerminkan nilai pasar luas.

Selain itu, jumlah lot sangat terbatas — hanya 30 lot — sehingga pengaruhnya terbatas terhadap rata-rata harga pasar. Dalam berbagai laporan, harga nego EMAS berada dalam rentang Rp 2.880 hingga Rp 5.500 tergantung transaksi. Impak & Sinyal bagi Investor

Harga nego tinggi tersebut bisa menjadi sinyal bahwa ada investor yang sangat optimistis terhadap prospek EMAS. Namun, karena skalanya kecil, sinyal itu harus ditangkap dengan hati-hati.

Investor lain perlu membedakan antara harga yang terjadi dalam negosiasi khusus dengan harga pasar reguler. Harga reguler lebih mencerminkan konsensus pasar luas dibandingkan harga negosiasi ekstrem yang bisa disebabkan permintaan kecil tapi agresif.

Strategi & Waspada di Pasar Negosiasi

Bagi investor yang tertarik memanfaatkan momen seperti ini, penting untuk:

  • Mengecek seberapa sering harga ekstrem muncul dan apakah bisa berulang

  • Memperhatikan volume transaksi: harga ekstrem tanpa volume besar biasanya sulit dipertahankan

  • Menyimak laporan keuangan atau berita korporasi EMAS agar lonjakan bisa dijustifikasi

  • Menentukan batas risiko agar tidak terbawa euforia harga ekstrem

Secara keseluruhan, transaksi laporan Rp 5.500 menunjukkan bahwa pasar negosiasi tetap punya ruang tersendiri dalam pasar modal. Tapi harga ekstrem seperti itu tidak berarti semua investor harus berebut, karena faktor likuiditas dan kontekstual sangat penting untuk dievaluasi.