infoemas.id – Pakar komoditas memproyeksikan bahwa harga emas batangan 99,99% di Indonesia dapat menyentuh Rp 2,5 juta per gram pada akhir 2025. Prediksi ini muncul seiring dorongan kenaikan harga emas global dan tekanan nilai tukar rupiah.
Proyeksi Emas Global dan Domestik
Menurut Ibrahim Assuaibi, pengamat mata uang dan komoditas, harga emas dunia berpotensi menguat ke level sekitar USD 4.000 per troy ounce jika tren penguatan global berlanjut. Ia melihat peluang tersebut realistis dibanding prediksi sebelumnya di kisaran USD 4.150.
Ibrahim menekankan bahwa jika The Fed menurunkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin pada akhir tahun, momentum kenaikan emas akan semakin kuat. Ia memperkirakan hal itu dapat terjadi dua kali sebelum tutup tahun.
Apabila rupiah tidak menguat secara signifikan, Ibrahim memperkirakan harga emas batangan dengan kadar 99,99% dapat menembus Rp 2,5 juta per gram di pasar dalam negeri. Namun, ia memperingatkan bahwa jika rupiah justru menguat, harga emas domestik bisa tertahan dalam kisaran Rp 2,1–2,2 juta per gram.
Penentu Utama Tren Harga
Beberapa faktor utama akan menentukan apakah prediksi ini terealisasi atau tidak:
-
Kebijakan moneter AS
Jika The Fed memangkas suku bunga, aliran modal ke emas sebagai instrumen safe haven bisa meningkat. -
Dinamika geopolitik
Konflik global, seperti Rusia–Ukraina dan ketegangan di Timur Tengah, dapat memicu lonjakan permintaan emas. -
Kondisi rupiah
Kelemahan rupiah terhadap dolar AS akan memperkuat harga emas dalam rupiah. -
Permintaan domestik dan ekspor-impor emas
Jika Antam atau produsen emas lain mengimpor lebih banyak emas, hal itu dapat memengaruhi pasokan dan harga lokal.
Tantangan Realisasi Prediksi
Meskipun potensi kenaikan besar terbuka, beberapa tantangan dapat menghambat tercapainya harga Rp 2,5 juta:
-
Jika rupiah menguat tajam, kenaikan harga emas dunia bisa teredam di pasar lokal.
-
Apabila The Fed menahan suku bunga atau menunda pemangkasan, investor mungkin enggan pindah ke emas.
-
Pasokan emas global dan domestik yang terbatas bisa menciptakan hambatan teknis.
