Lonjakan Permintaan Global Dorong Harga Emas Dunia ke Rekor USD 3.362/t.oz

Lonjakan Permintaan Global Dorong Harga Emas Dunia ke Rekor USD 3.362/t.oz

infoemas.id – Pasar emas global mencatat sejarah baru pada 1 Agustus 2025. Harga emas melonjak ke level tertinggi sepanjang masa, yakni USD 3.362,51 per troy ounce. Angka ini naik 2,25% dibandingkan hari sebelumnya dan meningkat 37,65% secara tahunan. Kenaikan ini dipicu oleh lonjakan permintaan emas sebagai aset lindung nilai, terutama dari bank sentral dunia.

Bank-bank sentral di Asia, Timur Tengah, dan sebagian Eropa melakukan pembelian besar-besaran. Tujuannya adalah memperkuat cadangan devisa dan mengurangi ketergantungan terhadap mata uang asing. Emas dianggap lebih aman di tengah ketidakpastian geopolitik dan ancaman resesi global.

Sentimen Bullish Masih Dominan

Secara teknikal, tren harga emas tetap dalam posisi bullish. Meski tekanan jual sesekali muncul, para analis menyebut bahwa selama harga mampu bertahan di atas level resistance utama USD 3.350, momentum kenaikan masih sangat kuat. Investor institusional melihat peluang jangka menengah yang menjanjikan. Pergerakan harga menunjukkan bahwa pasar masih merespons sentimen positif terhadap emas.

Indeks dolar AS yang mulai melemah, serta prediksi penurunan suku bunga oleh bank sentral global, ikut memperkuat minat terhadap logam mulia. Investor memindahkan portofolio dari aset berisiko tinggi ke instrumen aman seperti emas. Hal ini menambah dorongan bagi pasar untuk mempertahankan tren naik dalam waktu dekat.

Dampak Langsung ke Indonesia

Kenaikan harga emas global secara langsung berdampak pada pasar domestik. Harga emas batangan produksi Antam melonjak beberapa hari terakhir. Konsumen ritel di Indonesia mulai menyesuaikan alokasi aset mereka. Banyak yang memperbesar porsi logam mulia dalam portofolio pribadi.

Toko emas dan platform digital mengalami lonjakan permintaan. Konsumen tidak hanya membeli emas fisik, tetapi juga mengakses produk emas digital dari perbankan dan fintech. Dengan tren global yang masih menguat, investor dalam negeri kini lebih siap mengambil posisi beli dalam jangka pendek hingga menengah.

Emas Jadi Strategi Lindung Nilai Utama

Permintaan emas yang terus meningkat tidak semata karena faktor teknikal, tetapi juga karena kondisi makroekonomi. Inflasi global yang belum sepenuhnya terkendali, serta kekhawatiran perlambatan pertumbuhan, membuat emas menjadi instrumen lindung nilai yang paling dicari.

Bagi investor di Indonesia, lonjakan harga emas dunia menjadi pengingat pentingnya diversifikasi aset. Logam mulia kini bukan hanya simbol stabilitas, tetapi juga bagian dari strategi keuangan aktif. Emas tidak lagi dipandang sebagai aset pasif, melainkan instrumen yang relevan untuk menghadapi risiko ekonomi jangka panjang.

Rekor Tertinggi Jadi Titik Tolak Baru

Harga emas dunia yang menembus USD 3.362 per troy ounce mencerminkan kekuatan fundamental dan sentimen pasar yang solid. Permintaan dari bank sentral dan investor global menjadi pendorong utama tren naik. Di Indonesia, lonjakan ini membuka peluang investasi yang menarik bagi semua kalangan, sekaligus memperkuat posisi emas sebagai aset strategis dalam menghadapi ketidakpastian global.

nita mantan steamer