Harga Emas Melorot Tajam: Turun Hampir 2%—Apakah Ini Waktunya Lepas Aset?

Harga Emas Melorot Tajam: Turun Hampir 2%—Apakah Ini Waktunya Lepas Aset?

infoemas.id – Pada perdagangan Senin, 11 Agustus 2025, harga emas dunia anjlok sebesar 1,60 % di level US$ 3.344,15 per troy ons. Pernyataan Presiden AS, Donald Trump, bahwa emas tetap bebas tarif impor kembali memicu volatilitas harga. Setelah kabar itu, harga kontrak berjangka emas malah terpukul dan ditutup turun 2,48 % ke level US$ 3.404,70 per ons.

Harga Emas Fisik Turun Drastis di Dalam Negeri

Tak hanya pasar internasional, harga emas fisik pun menurun signifikan di Indonesia. PT Antam menetapkan harga jual emas batangan turun Rp 21.000 menjadi Rp 1.924.000 per gram, dan harga buyback juga turun menjadi Rp 1.770.000. Penurunan ini merupakan kelanjutan dari tren negatif yang telah berlangsung selama beberapa hari terakhir.

Di sisi lain, harga emas di Pasar spot justru menunjukkan kenaikan setelah pernyataan Trump. Harganya sempat menguat 0,1 % ke US$ 3.346,16 per troy ons karena meredanya ketidakpastian tarif impor.

Perbandingan Harga Emas Antam Hari Ini (12 Agustus 2025)

Berat (gram) Harga Jual (Rp) Harga Buyback (Rp)
1.924.000 1.770.000

Informasi ini berdasarkan data resmi dari Logam Mulia Antam pada Selasa, 12 Agustus 2025. Selisih harga jual dan buyback mencapai Rp 154.000 per gram.

Dinamika Pasar dan Strategi Investor

Penurunan harga ini mencerminkan ketidakpastian pasar global akibat kebijakan tarif potensial dan respons pemerintah AS. Meskipun harga spot berbalik menguat, wartawan perlu mencermati bahwa fluktuasi besar seperti ini menuntut strategi investasi hati-hati.

Investor emas bisa mempertimbangkan momentum ini sebagai peluang membeli ketika harga relatif rendah, terutama bagi mereka yang berorientasi jangka panjang. Namun jika ingin likuiditas cepat, selisih antara harga jual dan buyback perlu diperhitungkan agar tidak menimbulkan kerugian saat menjual kembali.

Saat yang Tepat untuk Berpikir Ulang?

Penurunan hampir 2 % ini memang mengkhawatirkan. Namun, meski harga global melemah dan harga lokal ikut anjlok, stabilitas harga spot setelah klarifikasi kebijakan AS memberikan harapan. Keputusan kini tergantung pada profil investor: apakah fokus pada potensi apresiasi jangka panjang atau efisiensi likuiditas jangka pendek.

 

nita mantan steamer