Harga Emas Dunia Sentuh USD3.372,97 per Ons, Didorong Melemahnya Dolar dan Sinyal The Fed

Harga Emas Dunia Sentuh USD3.372,97 per Ons, Didorong Melemahnya Dolar dan Sinyal The Fed

infoemas.id – Harga emas internasional mengawali perdagangan Kamis pagi dengan kenaikan tipis. Data bursa menunjukkan harga emas spot berada di USD3.372,97 per ons, naik dibandingkan posisi penutupan sebelumnya. Pergerakan ini menarik perhatian pelaku pasar yang sebelumnya menunggu sinyal dari perkembangan ekonomi global.

Pelemahan nilai dolar AS menjadi pemicu utama pergerakan tersebut. Ketika dolar melemah, harga emas relatif lebih murah bagi pembeli yang menggunakan mata uang lain. Kondisi ini memicu peningkatan minat beli di berbagai bursa internasional, terutama di kawasan Asia.

Pelemahan Dolar AS Tingkatkan Daya Tarik Emas

Nilai tukar dolar AS melemah setelah rilis data ketenagakerjaan yang menunjukkan perlambatan pertumbuhan lapangan kerja. Investor menilai kondisi ini sebagai tanda ekonomi Amerika Serikat mulai kehilangan tenaga. Situasi tersebut memunculkan harapan bahwa The Fed akan bersikap lebih longgar dalam kebijakan suku bunganya.

Indeks dolar turun ke level terendah dalam dua minggu terakhir. Perubahan ini membuat investor global lebih agresif membeli emas. Mereka memanfaatkan kurs yang lebih rendah untuk menambah posisi, baik di pasar fisik maupun kontrak berjangka.

Ekspektasi Penurunan Suku Bunga Perkuat Sentimen Positif

Selain pengaruh pelemahan dolar, ekspektasi penurunan suku bunga oleh The Fed semakin memperkuat sentimen positif di pasar emas. Penurunan suku bunga cenderung menekan dolar dan meningkatkan daya tarik logam mulia sebagai aset lindung nilai.

Banyak pelaku pasar kini memperkirakan The Fed akan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin pada pertemuan mendatang. Perkiraan ini muncul setelah sejumlah pejabat The Fed menyampaikan pandangan yang cenderung mendukung pelonggaran kebijakan moneter. Situasi tersebut mendorong aliran dana masuk ke aset aman seperti emas.

Prospek Harga Emas Tetap Positif

Analis memprediksi harga emas masih memiliki ruang untuk menguat jika tren pelemahan dolar berlanjut. Kombinasi nilai tukar yang melemah dan kebijakan moneter longgar dapat mempertahankan momentum positif logam mulia ini.

Meski begitu, pasar akan tetap mencermati rilis data inflasi dan aktivitas manufaktur Amerika Serikat dalam waktu dekat. Hasil data tersebut akan menentukan langkah investor dan memengaruhi arah pergerakan harga emas. Ketidakpastian geopolitik juga menjadi faktor pendukung karena biasanya meningkatkan permintaan aset lindung nilai.

Emas kembali membuktikan perannya sebagai instrumen pelindung nilai di tengah gejolak ekonomi global. Kenaikan tipis pada perdagangan Kamis menunjukkan bahwa logam mulia ini tetap menjadi pilihan utama ketika pasar mencari keamanan investasi.

nita mantan steamer