Emas Spot Turun Tipis, Investor Bersiap Menanti Jackson Hole

Emas Spot Turun Tipis, Investor Bersiap Menanti Jackson Hole

infoemas.id – Pada Rabu, 20 Agustus 2025, harga emas pasar spot mencatat tekanan, turun sebesar 0,03 % menjadi US$ 3.314,86 per troy ounce pagi itu. Para pelaku pasar tampak menahan diri sampai pidato Ketua The Fed, Jerome Powell, pada simposium Jackson Hole, karena arah suku bunga tergantung pada nada pidato tersebut. Selain itu, analis Jim Wyckoff menyatakan bahwa perdagangan akan relatif tenang menjelang pertemuan penting tersebut. Sentimen ini menyebabkan investor mengambil posisi defensif dengan menunggu kepastian kebijakan moneter. Spread harga yang tipis pagi ini pun mencerminkan kehati-hatian pasar terhadap ketidakpastian ekonomi global. Di sisi lain, jika Powell menyampaikan nada dovish, harga emas kemungkinan kembali menguat, seiring dengan minat beli atas aset safe haven seperti emas.

Fluktuasi Harian Mempertegas Sensitivitas Harga Emas

Meski melemah di pagi hari, harga emas spot sempat berbalik dan menguat di siang hingga malam hari. Pada pukul 11.46 WIB, harganya mencapai US$ 3.320,93, menguat 0,16 % atau US$ 5,15. Kemudian, pukul 15.00 WIB terjadi penguatan lagi hingga US$ 3.324,61 atau +0,27 %. Bahkan pada 21.20 WIB, harga spot menyentuh US$ 3.343,19, naik 0,83 %. Pergerakan ini menunjukkan bahwa pasar merespons secara dinamis terhadap berita dan data ekonomi terkini. Selain itu, muncul harapan bahwa pergeseran arah kebijakan The Fed dapat menguntungkan logam mulia. Mengingat fluktuasi ini sangat reaktif, kejelasan tentang kebijakan moneter akan menjadi pemicu utama di sesi perdagangan selanjutnya. Selain itu, volatilitas harga menunjukkan kenapa emas sering dianggap sebagai instrumen lindung nilai yang kuat dalam kondisi ketidakpastian.

Perpotongan Berita Lokal: BI Turunkan Suku Bunga

Sementara itu, Bank Indonesia menurunkan suku bunga acuan (BI Rate) sebesar 25 basis poin menjadi 5 %. Keputusan ini memberi sinyal pelonggaran kebijakan moneter di dalam negeri, yang bisa mereduksi ketegangan dolar terhadap rupiah dan mendukung pergerakan harga emas domestik. Oleh karena itu, investor dalam negeri kemungkinan menyoroti kebijakan ini sebagai peluang beli ketika harga spot masih rendah. Selain itu, kombinasi pemangkasan BI Rate dan prospek The Fed yang berpotensi dovish bisa menciptakan momentum penguatan emas global maupun lokal dalam beberapa sesi ke depan. Dengan demikian, pelaku pasar patut memantau lebih dekat informasi lanjutan dari Jackson Hole dan rilis data ekonomi yang relevan.

Strategi Investor di Tengah Ketidakpastian Global

Masyarakat dan investor disarankan memperhatikan tiga poin utama. Pertama, pantau pidato Powell di Jackson Hole karena itu akan memandu arah tren harga emas. Kedua, perhatikan rentetan data ekonomi seperti inflasi di AS dan kebijakan BI, karena faktor ini menentukan harga emas lokal. Ketiga, manfaatkan peluang volatilitas. Penurunan harga spot bisa menjadi titik beli strategis jangka menengah. Di sisi lain, investor aktif dapat mengambil posisi jual jika penguatan dolar kembali terjadi. Dengan strategi yang fleksibel dan informasi terbaru, investor dapat menavigasi pasar emas dengan lebih bijak dalam beberapa minggu ke depan.

nita mantan steamer