infoemas.id – Sejak awal tahun 2025, harga emas dunia melonjak sekitar 50 persen dibanding posisi awal. Kenaikan ini mencerminkan sentimen positif yang kuat di pasar logam mulia. Menurut data pasar, emas spot menguat tajam, dengan investor global semakin memandangnya sebagai aset defensif.
Kenaikan emas ini tak lepas dari ekspektasi pasar bahwa The Fed akan mulai memangkas suku bunga dalam waktu dekat. Di tengah gejolak ekonomi dan tekanan inflasi, banyak investor memilih beralih ke logam mulia sebagai lindung nilai.
Faktor Pendorong di Balik Reli Emas
Salah satu pendorong utama adalah pelemahan dolar AS, yang membuat harga emas menjadi relatif lebih murah bagi pemegang mata uang lain. Selain itu, bank sentral di berbagai negara terus menambah kepemilikan emas dalam cadangan mereka. Permintaan dari institusi besar ini memperkuat posisi logam mulia di pasar global.
Kondisi geopolitik yang tidak stabil turut memperkuat daya tarik emas. Ketidakpastian politik dan konflik di berbagai wilayah memicu investor mencari aset yang lebih aman. Dalam kondisi demikian, emas menjadi pilihan favorit sebagai instrumen pelindung nilai.
Prediksi UBS: Level USD 4.200 Masih Terbuka
UBS, dalam laporan terbarunya, menyebut bahwa tren penguatan emas masih memiliki ruang untuk berlanjut. Bank asal Swiss ini memproyeksikan harga emas dapat mencapai USD 4.200 per ons dalam waktu mendatang. Proyeksi tersebut didukung oleh momentum pasar dan sisi fundamental.
Menurut UBS, kombinasi pelemahan dolar, akumulasi oleh bank sentral, serta meningkatnya aliran dana ke instrumen seperti ETF mendukung estimasi harga tinggi tersebut. Namun, mereka juga mengingatkan bahwa volatilitas tetap menjadi risiko utama.
Harapan & Tantangan ke Depan
Dengan reli yang terjadi, banyak pihak memperkirakan emas akan terus mencetak rekor baru. Tapi koreksi juga bisa menanti bila suku bunga global kembali naik atau geopolitik membaik secara dramatis.
Investor disarankan terus memantau arah kebijakan moneter global dan faktor makro yang bisa mempengaruhi pasar emas. Bila proyeksi USD 4.200 tercapai, itu akan menjadi lompatan signifikan sekaligus bukti bahwa emas tetap menjadi instrumen penting dalam portofolio global.
