infoemas.id – Sektor asuransi jiwa di Indonesia menunjukkan peluang besar, terutama di kalangan kelas menengah. Direktur Utama BRI Life, Aris Hartanto, menyebut bahwa masyarakat makin sadar akan perlindungan finansial di tengah ketidakpastian ekonomi. Menurutnya, segmen kelas menengah belum tergarap maksimal dan masih menyimpan ruang ekspansi yang luas.
Ia menegaskan bahwa sinergi dengan grup perbankan menjadi strategi utama. Dengan basis nasabah bank besar, perusahaan berharap bisa menjangkau lebih banyak calon peserta asuransi jiwa di seluruh Indonesia.
Data Nasabah & Peluncuran Produk Baru
Bank BRI memiliki lebih dari 150 juta nasabah, namun baru sekitar 21 juta yang tergarap sebagai nasabah BRI Life. Angka ini menegaskan masih banyak celah pasar yang dapat dimanfaatkan.
Untuk menjawab peluang tersebut, BRI Life meluncurkan produk whole life insurance bernama ARUNIKA sejak 15 Juli 2025. Produk ini menawarkan perlindungan seumur hidup dengan empat manfaat utama. Hingga peluncuran, ARUNIKA mencatat APE (Annual Premium Equivalent) sebesar Rp14 miliar, terutama dari kota besar seperti Jakarta dan Makassar.
Manfaat ARUNIKA meliputi uang pertanggungan jika tertanggung meninggal dunia secara alami, tambahan manfaat jika akibat kecelakaan hingga usia 70 tahun, manfaat akhir asuransi saat peserta mencapai usia 99 tahun, serta nilai tunai saat peserta berhenti membayar. Premi dirancang terjangkau agar sesuai dengan kebutuhan kelas menengah.
Hambatan & Tantangan yang Harus Diatasi
Meskipun potensi tinggi, ada sejumlah tantangan yang harus diselesaikan. Pertama, penetrasi industri asuransi secara keseluruhan masih tergolong rendah dibanding negara tetangga.
Kedua, literasi dan inklusi keuangan asuransi masih belum merata. Banyak masyarakat kelas menengah belum memahami manfaat asuransi jiwa atau masih menganggap premi sebagai beban tambahan.
Ketiga, produk harus disesuaikan agar kompetitif dan relevan. Jika premi terlalu tinggi dibanding manfaat, segmen menengah akan enggan membeli. Selain itu, perusahaan juga harus memastikan layanan digital berjalan lancar agar proses transaksi mudah dan cepat.
Strategi Pertumbuhan dan Prospek Masa Depan
Untuk memaksimalkan potensi ini, perusahaan dapat memfokuskan pada tiga strategi: edukasi pasar, digitalisasi layanan, dan kerjasama distribusi. Edukasi akan meningkatkan pemahaman publik tentang manfaat asuransi jiwa. Digitalisasi mempercepat proses pengajuan, pembayaran, dan klaim. Sementara kolaborasi distribusi, terutama melalui jaringan perbankan, mampu memperluas jangkauan penjualan.
Produk seperti ARUNIKA bisa menjadi alat penting untuk menembus segmen kelas menengah. Jika premi tetap kompetitif dan manfaatnya sesuai kebutuhan, produk tersebut berpotensi menarik masyarakat yang sebelumnya belum memiliki asuransi.
Dalam jangka menengah hingga panjang, bila perusahaan mampu menekan biaya operasional dan menjaga kepercayaan publik, segmen ini dapat menjadi penopang utama pertumbuhan industri asuransi jiwa di Indonesia.
