infoemas.id – Perusahaan Sepatu Bata menetapkan untuk menghapus kegiatan usaha industri alas kaki kebutuhan sehari-hari melalui hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 25 September 2025. Keputusan itu mencakup perubahan Pasal 3 Anggaran Dasar yang menghapus “industrialisasi alat kaki untuk kebutuhan sehari-hari”. Perusahaan mencatat rugi bersih Rp 40,62 miliar pada semester I 2025 dan penjualan neto menyusut menjadi Rp 159,43 miliar dari sebelumnya Rp 260,29 miliar.
Dampak Terhadap Operasional dan Industri
Langkah ini menandai perubahan strategi Sepatu Bata yang telah beroperasi puluhan tahun di Indonesia. Perusahaan menghentikan produksi alas kaki reguler dan memprioritaskan segmen lain atau produk non-kasual. Pabrik utama di Purwakarta telah tutup pada April 2024, dan jumlah aset perusahaan menyusut dari Rp 405,66 miliar di akhir 2024 menjadi Rp 377,98 miliar pada Juni 2025. Kondisi keuangan yang memburuk memaksa manajemen untuk membenahi portofolio produk dan mengurangi aktivitas operasional yang tidak lagi menguntungkan.
Pertimbangan Manajemen dan Tinjauan Ulang Strategi
Manajemen menilai bahwa persaingan pasar alas kaki reguler semakin ketat, margin menyempit, dan tren konsumen bergeser ke produk olahraga dan modis. Dengan demikian perusahaan memutuskan untuk keluar dari lini produksi yang selama ini dilaksanakan. Perubahan susunan direksi dan komisaris juga disetujui dalam RUPSLB, sebagai bagian dari transformasi perusahaan. Investor dan analis memandang keputusan ini sebagai antisipasi terhadap tekanan industri dan upaya menghindari kerugian lebih lanjut.
Implikasi Bagi Pemangku Kepentingan dan Industri Lokal
Bagi pekerja dan pemasok lokal yang selama ini tergantung pada aktivitas produksi Sepatu Bata, keputusan ini menimbulkan tantangan terutama soal penyerapan tenaga kerja dan rantai pasok. Pemerintah dan pelaku industri di wilayah terdampak diharapkan dapat menyusun program pelatihan ulang dan diversifikasi usaha. Sementara itu, konsumen dan pemilik gerai harus menyesuaikan karena merek ini tidak lagi memproduksi alas kaki jenis sehari-hari. Industri alas kaki nasional perlu memperkuat inovasi, efisiensi, dan diferensiasi produk agar tetap kompetitif di tengah perubahan strategi pemain utama.
Keputusan Sepatu Bata untuk berhenti memproduksi alas kaki sehari-hari menjadi momen perubahan besar. Ke depan perusahaan harus mampu menerapkan strategi baru yang menghasilkan produk bernilai tinggi dan sesuai dinamika pasar global.
