infoemas.id – Tiga emiten energi — PT Harum Energy Tbk (HRUM), PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG), dan PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) — meluncurkan program pembelian kembali saham (buyback) senilai total Rp 4,1 triliun. Program ini diumumkan ketika laporan keuangan menunjukkan tekanan pada laba mereka, dengan turunnya margin dan pendapatan dibanding periode sebelumnya.
Buyback ini bertujuan untuk meningkatkan kepercayaan investor dan menyuntik likuiditas pada saham mereka di pasar. Dengan membeli saham sendiri, perusahaan berharap dapat menekan suplai saham di pasar sekunder, mendorong harga menguat, dan memperlihatkan sinyal bahwa manajemen yakin pada kinerja jangka panjang bisnisnya.
Kondisi Keuangan & Tekanan Laba
Ketiga emiten ini menghadapi tantangan margin tipis dan beban biaya operasional tinggi, terutama dalam hal ongkos produksi dan fluktuasi harga komoditas. HRUM, ITMG, dan MEDC melaporkan bahwa penurunan profitabilitas terutama disebabkan oleh naiknya biaya bahan bakar, logistik, dan fluktuasi nilai tukar.
Pendapatan tetap positif, namun kenaikan beban pokok dan bunga membuat laba terserap untuk menutup biaya tetap perusahaan. Karena itu, buyback dipandang sebagai langkah taktis agar dampak negatif terhadap sentimen investor bisa diredam.
Dampak & Tantangan Buyback
Buyback Rp 4,1 triliun relatif besar untuk sektor energi, sehingga bisa menarik perhatian pasar dan media. Bila dijalankan secara efektif, program tersebut bisa memberi dukungan harga saham jangka menengah hingga panjang.
Namun, ada risiko: bila tren menekan margin tetap berlanjut, buyback bisa menguras kas perusahaan yang dibutuhkan untuk operasional atau ekspansi. Selain itu, efek positif buyback bisa terbatas bila pasar menilai bahwa tekanan laba masih belum mereda. Investor dan analis memantau realisasi buyback, termasuk volume saham terserap dan pengaruhnya terhadap rasio price earning (PER).
